Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan anggota aktif Aliansi Program Studi Magister Manajemen Indonesia (APMMI) mengunjungi beberapa tempat di Thailand mulai tanggal 29 September 2022 sampai dengan tanggal 2 Oktober 2022. Salah satu diantaranya adalah The Siam Cement Group (SCG). Diskusi di SCG lebih banyak dilakukan membahas topik Sustainable Development Program yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dengan melihat berbagai praktik baik di dunia pendidikan dan bisnis luar negeri diharapkan akan semakin menambah wawasan internasional semua program studi MM yang turut serta dalam acara tersebut, sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran pada program studi MM di Indonesia, khususnya di program studi di MM UMS.
Gambar 1 dan 2: Prodi MM UMS beserta seluruh anggota APMMI berdiskusi dengan Mr. Nuttavud Intarode (Sustainable Development Director)
The Siam Cement Public Company Limited (SCG; SET: SCC) merupakan perusahaan semen dan bahan bangunan terbesar dan tertua di Asia Tenggara. Pada tahun 2016, SCG menempati peringkat terbesar kedua di Thailand dan perusahaan publik terbesar ke-604 di dunia (versi Forbes). Perusahaan ini terdaftar di SET50 dan SETHD yang merupakan tolok ukur industri.
Berdasarkan keputusan kerajaan Raja Rama VI (Vajiravudh) pada tahun 1913, SCG merupakan pabrik semen pertama di Bangkok, Thailand. Dari hasil survey program Magang Asia, pada tahun 2016 SCG menempati peringkat No.1 pemberi kerja lulusan terbaik di Thailand. Saat ini SCG melakukan ekspansi bisnis ke wilayah Asia Tenggara diantaranya di Malaysia (bisnis pengemasan), kompleks petrokimia di Vietnam, dan sebagainya.
Menurut laman resmi SCG, pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah King Vajiralongkorn (30%). Kontribusi dari masing-masing unit bisnis perusahaan tersebut adalah 38 persen unit semen dan bahan bangunan; 44 persen unit kimia; 18 persen unit pengemasan. SCG mempekerjakan sekitar 54.000 karyawan. Produknya dipasarkan ke dalam dan luar negeri. SCG melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan internasional ternama, misalnya Kubota, Yamato Kogyo, Aisin Takaoka Group, Nippon Steel, Toyota Motor, Michelin, Hayes Lemmerz, Siam Mitsui, dan perusahaan Dow Chemical dibawah pengawasan investasi Cementhai Holding Co Ltd.
Sejak tahun 1995 SCG mulai beroperasi di Indonesia dengan membuka kantor perdagangan yang berfokus pada perdagangan dan riset pasar. Secara bertahap perusahaan memperluas investasi bisnis di bidang PVC, ubin keramik, dan bahan bangunan dalam bentuk joint venture. Dalam beberapa tahun terakhir, SCG berinvestasi pada berbagai bisnis di Indonesia untuk merealisir visi perusahaan sebagai pemimpin regional yang menekankan pada inovasi keberlanjutan. Menurut laman resmi SCG Indonesia, SCG memiliki sekitar 7.200 karyawan di Indonesia dengan 28 anak perusahaan di tiga bisnis inti.
Dari kegiatan kunjungan APMMI, program studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta akan menindaklanjuti dengan merintis jalinan Kerjasama dalam bentuk program magang (MBKM) maupun pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dengan memanfaatkan dana CSR dari perusahaan SCG Indonesia. []